Homeostasis : Cara Tubuh Menyelamatkan Keseimbangan di Dalam Tubuh

Menurut Isnaeni (2006), homeostasis adalah kondisi lingkungan dalam tubuh makhluk hidup yang tetap seimbang yang harus selalu diupayakan oleh hewan.

Menurut Guyton (1996), homeostasis adalah semua proses yang terjadi di dalam organisme hidup untuk mempertahankan lingkungan interna di dalam kondisi optimal bagi kehidupan organisme yang bersangkutan.

Di dalam tubuh, terdapat keseimbangan asam basa bergantung pada pengaturan konsentrasi ion H bebas dan cairan tubuh. Adapun pH pada darah adalah 7,4 ; sedangkan pH darah pada arteri adalah 7,45 dan pH darah pada vena adalah 7,35.



Untuk bertahan hidup, kita harus menjaga stabilitas lingkungan internalnya yang berupa :

  1. Keasaman atau pH
  2. Konsentrasi CO dan O2
  3. Suhu tubuh 
  4. Konsentrasi zat sisa
  5. Volume
  6. Tekanan
  7. Kadar garam
  8. Kandungan air
  9. Kandungan nutrient atau zat gizi.


Perubahan kondisi interna ini terjadi karena terjadinya perubahan aktivitas sel tubuh dan perubahan lingkungan eksternal terus menerus.

Adapun fungsi dari homeostasis itu adalah sebagai berikut.

  1. Menjaga stabilitas lingkungan internal secara konstan relatif yang dinamis.
  2. Menyelenggarakan seluruh aktivitas sel dalam tubuh.
  3. Merupakan proses yang memerlukan berbagai bahan dari lingkungan secara konstan, contohnya oksigen, nutrient, dan garam.
Homeostasis dipengaruhi oleh hipotalamus dan terjadi secara terus menerus hingga lingkungan dinamis dalam tubuh akan berada dalam jumlah yang normal. Ada beberapa feedback yang menjadi respon dari impuls yang didapat untuk mencapai homeostasis.
  1. Feedback Positif yaitu perubahan awal oleh suatu variabel akan menghasilkan perubahan yang semakin besar. Feedback ini tidak terlibat dalam proses menjaga kondisi homeostasis, tetapi terlibat dalam penyelenggaraan fungs fisiologi tertentu.
  2. Feedback Negatif, yaitu suatu proses kembali ke bentuk semula dan mengendalikan kondisi homeostasis yang berupa suhu tubuh, yang mana suhu tubuh merupakan variabel yang dikendalikan oleh termoreseptor dari pusat pengaturan menuju efektor yang menghasilkan respon berupa aktivitas otot yang meningkat yang diperoleh dari suhu, dan vasokonstriksi yaitu proses yang memperkecil pelepasan panas.

Comments

Popular Posts